Buddha Maitreya
Haii saya Yenti Chandra ingin memberitahukan tentang buddha maitreya
Apakah kalian megenal buddha maitreya? di blog ini akan membahas tentang buddha maitreya.
Buddha maitreya adalah maha buddha yang memiliki cinta kasih yang tak terbatas untuk menyelamatkan umat manusia.Beliau merupakan buddha lintas zaman yang telah diketahui keberadaannya sejak dahulu kala ,dipuja dan dihormati sekarang hingga akan terus dikenal sepanjang masa mendatang sampai terwujudnya bumi suci sukhavati.
Maitreya berasal dari bahasa sanserkerta yang berari kasih yaitu membawa kebahagiaan,sukacita,harapan dan kecermalang bagi umat manusia.Buddha maitreya adalah buddha yang dikenal oleh semau kalangan sebagai buddha sukacita,buddha penuh tawa ria,buddha penuh berkah.
-KARAKTERISTIK PRATIMA BUDDHA MAITREYA-
1.Senyuman kasih yang memenuhi wajah
Dari senyuman buddha maitreya mencerminkan cinta kasihnya yang tiada tara. tua-muda,pria-muda ,apapun kewarganegaraan dan keyakinannya,saat memandang pratima buddha maitreya secara spontan ikut tersenyum. Senyuman semua makhluk bersuka cita.
2.Daun telinga yang terkulai kebawah
Dengan kasih buddha maitreya yang tiada batas mampu mendengar,memahami,serta mampu menuntaskan masalah umat manusia yang diungkapkan dengan berbagai bahasa.Meskipun dirinya dimarahi dan dicerca namun beliau tidak pernah emosi dan marah.
3.Leher dan dada yang lebar
Hati buddha maitreya bermakna lugu ,tulus dan jujur .dalam hatinya semua makhluk sama rata tiada diskriminasi.
4.Perut yang besar dan bulat
Dengan hati kasih buddha maitreya yang tiada tara,menampung segala masalah dunia,tanpa membedakan yang bijaksana atau dungu. Hati buddha maitreya yang maha memaklumi mencerminkan tiada perbedaan.
5. Kantong gaib buddha maitreya
Mencerminkan kasih dan dharma agung buddha maitreya yang tiada tara.Kantong nya mampu menampung segala benda di jagat raya.
Ada pula ikrar Buddha Maitreya sebagai berikut :
- Merubah dunia yang penuh dengan kekacauan ini menjadi dunia damai sentosa.
- Merubah dunia yang penuh dengan kekotoran menjadi bumi suci.
- Merubah dunia yang penuh dengan dosa dan kegelapan menjadi dunia ilahi.
I Kuan Tao bermula di Indonesia pada tahun 1949 di Malang oleh seorang pengikut I Kuan Tao dari Taiwan bernama Tan Pik Ling (Hokkian) ata u Chen Po Ling (Mandarin) atau dikenal sebagai Maitreyawira (Indonesia). Tan adalah seorang dokter gigi, pertama sekali datang ke Indonesia sejak tahun 1930. Ia dikatakan diutus oleh Se Mu (Ibu Guru Suci) dan Pan Hua Ling 潘華齡 pemimpin Kelompok Pau Kuang 寶光組. Sejarah lain dari kelompok Pau Kuang Cien Te 寶光建德 mengatakan bahwa sesepuh Li Su Ken 呂樹根 mengutus Tan Pik Ling ke Indonesia. Vihara Maitreya pertama didirikan di Malang bernama Chiao Kuang pada tahun 1950. Vihara ini adalah Fo Tang 佛堂 pertama yang berdiri di luar China dan Taiwan. Di bawah pimpinan Tan, ajaran Yiguandao (Buddha Maitreya) berkembang pesat ke Surabaya, Jakarta, Medan, Bagansiapi-api, Pontianak, dll, dengan perkataan lain mencakup hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Tan meninggal pada tahun 1985. Di Indonesia, I Kuan Tao menempel sebagai agama Buddha, karena pemerintah hanya mengakui 5 agama resmi. Sehingga di Indonesia Buddha Maitreya muncul sebagai aliran agama Buddha, membentuk Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI) dan bernaung di bawah Walubi.Se Mu 師母(Ibu Suci) sewaktu di Taiwan berada di bawah asuhan Wang Hao Te 王好德 (atau sesepuh Ong) selama 11 tahun, Wang sendiri adalah pengikut kelompok Pao Kuang 寶光組. Dengan meninggalnya Se Mu 4 April 1975, Wang Hao Te mengaku sebagai penerus asli Yiguandao yang diangkat oleh Se Mu. Hanya melalui dia Kuasa Firman Tuhan Tien Ming dapat diberikan, Sesepuh Ong mengaku sebagai penerus Benang Emas yang sejati. Banyak kelompok I Kuan Tao yang menolak sehingga Wang Hao Te membentuk aliran sendiri yang disebut Tao Agung Maitreya (Maha Tao Maitreya) 彌勒大道. Tan Pik Ling di Indonesia yang juga pengikut kelompok Pao Kuang memutuskan untuk bergabung dengan Wang Hao Te.
Yiguandao membentuk organisasi sendiri dengan kantor pusat di El Monte, California, pada tahun 2000 membentuk organisasi Majelis I Kuan Tao Indonesia (dari kelompok Pau Kuang Cien Te). I Kuan Tao tidak mengakui aliran Maitreya dan sebaliknya juga. Namun aliran Buddha Maitreya di Indonesia jauh lebih pesat dan lebih banyak pengikutnya daripada I Kuan Tao.
Aliran Buddha Maitreya berkembang sebagai satuan dari agama Buddha di Indonesia. Aliran ini mengadopsi istilah-istilah bahasa Indonesia dari bahasa Sanskerta. Disebabkan juga oleh tekanan pemerintah ORBA yang melarang penggunaan bahasa Mandarin, liturgi dan upacara keagamaan juga menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam era reformasi sekarang, vihara Maitreya kembali lebih bebas menggunakan bahasa Mandarin. Vihara Maitreya di Indonesia berciri khas tercantum kalimat "Tuhan Maha Esa", mengikuti perayaan Buddha seperti Waisak, Kathina, dan menggantungkan gambar Buddha Siddharta . Aliran Buddha Maitreya menggajarkan kepada umatnya untuk menghormati umat agama lainnya, bagi orang awam yang belum mengenal doktrinnya sering beranggapan mereka diajaarkan pantang-pantang atau larangan yang tidak bisa diterima oleh umumnya. Berbagai doktrin dan filosofi dipelajari serta diajarkan kepada umatnya, termasuk ajaran Siddharta Gaotama, falsafah Konfusius dan filosofi/akhlak kehidupan seperti San Zi Jing (三字经/三字經). Pengikutnya ditekankan untuk menghormati kepercayaan dan penganut Agama lainnya. Aliran Maitreya juga diterima baik dan sangat dihormati oleh kalangan masyarakat di Amerika Serikat.
Aliran Maitreya berkembang paling pesat di antara aliran Buddha di Indonesia. Para pengikut aliran Maitreya tidak dipaksa untuk menjadi vegetarian, namun diajarkan untuk menghormati kehidupan makhluk seperti halnya di Amerika Serikat, dengan demikian teman-temannya suka menyebarkan ajaran ini dengan membawa teman atau saudara untuk memohon jalan ke-Tuhan-an.
